Cari

Friday, October 16, 2015

Wisata Sejarah

sejarah
Wisata Sejarah

Wisata Buatan

Wisata Buatan
Wisata Buatan

Wisata Alam

Wisata Alam
Wisata Alam

Seni / Adat Istiadat

Seni / Adat Istiadat

Mendesa : dana pembangunan desa capai Rp20 triliun

 Mendesa : dana pembangunan desa capai Rp20 triliun
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar (ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna)
Palembang (ANTARA GORONTALO) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar mengatakan, dana untuk pembangunan desa dari pemerintah pusat pada 2015 mencapai Rp20 triliun.

"Dana tersebut untuk tahun berikutnya akan naik mencapai Rp40 trilun atau dua kali lipat," kata Marwan saat pertemuan dengan kepala desa se-Sumsel di Palembang, kemarin.

Menurut dia, dana desa tersebut didapat dari hasil anggaran perimbangan yang didapat selama ini.

"Dana tersebut memang pertama diberikan pemerintah pusat kepada semua desa yang ada di Indonesia," kata dia.

Dana tersebut di luar dari Dana Alokasi Khusus yang tidak lain diperuntukkan bagi pembangunan desa.

Lebih lanjut dia mengatakan, dana tersebut telah dikucurkan dan sebagian sudah ada yang telah sampai ke desa.

"Bagi desa yang belum mendapatkan maka segera mengusulkan melalui pembuatan program pembangunan desa," kata dia.

Yang jelas, dana tersebut harus dimanfaatkan secepat mungkin sehingga pembangunan desa semakin berkembang.

Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel H Mukti Sulaiman mengatakan, untuk Sumsel sendiri dana desa dari pemerintah pusat sekitar Rp775,4 miliar.

"Dana tersebut sudah ada yang masuk kas desa selain berada di kabupaten dan kota," tambah dia.
Editor: Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA 2015

40 Persen Dana Desa Sudah Terserap

GORONTALO – Realisasi dana desa di Provinsi Gorontalo menunjukan tren positif. Hasil pemantauan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi melalui Ditjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD) di Gorontalo menyebutkan, rata-rata desa telah merealisaikan anggaran sebesar 40 persen dari totol dana desa yang diterima.
Tim kementerian yang beranggotakan 3 orang dipimpin langsung Taufan Widjajanto dalam kunjungnya ke Gorontalo, diterima kepala BPM-PDT Provinsi Gorontalo Risjon Sunge di kantornya kemarin (24/8).
Taufan Widjajanto mengatakan, secara umum penyerapan dan pemanfaatan dana desa di Provinsi Gorontalo sudah berjalan sesuai dengan ketentuan yang diharapkan, namun masih ada beberapa desa yang penggunaannya belum sesuai dengan Peraturan Menteri Desa nomor 5 tahun 2015 tentang penetapan prioritas pengunaan dana desa,
diantaranya untuk pembangunan Saluran Pembangunan Air Limbah yang tidak memiliki keterkaitan dengan peningkatan ekonomi masyarakat.
“Dari hasil kunjungan kami dilapangan secara umum penyerapan dana desa di Provinsi Gorontalo sudah 40 persen, namun masih ada beberapa desa yang penggunaannya belum sesuai dengan Peraturan Menteri Desa nomor 5 tahun 2015 tentang penetapan prioritas pengunaan dana desa,”kata Taufan.
Tahun ini Provinsi Gorontalo mendapat alokasi dana desa Rp 51,5 miliar, dengan tiap desa rata-rata Rp 250 juta- Rp 300 juta.
Sementara itu, terkait dengan rekrutmen pendamping desa, Taufan mengatakan guna mengantisipasi kesimpangsiuran informasi proses rekrutmen tenaga pendamping desa baru-baru ini, ditegaskan bahwa informasi resmi adalah informasi yang dikeluarkan oleh Ditjen PPMD Kemendes,
PDT dan Transmigrasi RI selaku pelaksana program pendampingan dana desa. Untuk itu bagi pelamar yang akan mengikuti seleksi tidak dipungut biaya apapun,” tegas Taufan. (tro)

Kumpul Koin Makin Meluas


GORONTALO – Aksi pengumpulan koin untuk pembelian genset semakin meluas. Setelah melakukan aksi di beberapa tempat, seperti depan kampus UNG, Jalan Agus Salim, Depan Gorontalo Mall, pada Rabu (14/10), kali ini, BEM UNG dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Gorontalo melanjutkan aksinya dengan menyisir area dalam kampus UNG dan Jalan Jendral Sudirman, Kota Gorontalo, Kamis (15/10).
Aksi BEM UNG di dalam kampus menarik perhatian civitas akademika UNG dengan memberikan uang koin kepada para pengurus BEM UNG. Bahkan ada yang memberikan dengan uang kertas. Dengan aksi ini pun BEM UNG berhasil mengumpulkan uang Rp 293 ribu, nantinya uang ini akan disetor langsung kepada Koalisi Rakyat Gorontalo Menggugat.
“Aksi ini akan kami terus laksanakan, karena pemadaman listrik seperti ini sangat merugikan masyarakat,” kata Presiden BEM UNG, Ahmad Hiola.
Di sisi lain, Ketua KNPI Kota Gorontalo, Nurhadi Taha juga melakukan aksi serupa yakni mengumpul koin untuk genset di Jalan Jenderal Sudirman Kota Gorontalo. “Sebagai pemuda di Kota Gorontalo kami tidak akan diam. Kami akan terus berjuang bersama koalisi rakyat Gorontalo Menggugat,” ungkapnya.
Dengan adanya aksi kumpul koin lanjutan itu, total koin yang telah berhasil dikumpulkan mencapai Rp 2 juta 293 ribu.
Koordinator Koalisi Rakyat Gorontalo Menggugat, Funco Tanipu mengatakan, untuk pengumpulan koin dan pendataan barang yang rusak akibat pemadaman listrik masih saja terus dilakukan. “Ini terbuka untuk siapa saja yang akan menyumbang dan melaporkan barangnya yang rusak,” katanya.
Di sisi lain, Tokoh Pendidikan di Provinsi Gorontalo, Prof. Dr. Sarson Pomalato, mengatakan, bukan hanya dari segi material saja yang dirugikan oleh pemadaman listrik, tetapi inmaterial juga ikut dirugikan. Salah satunya adalah dunia pendidikan.
Di tengah pemerintah sedang giatnya meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi seakan PLN tidak mendukung hal tersebut, karena listrik padam di saat siswa dan mahasiswa belajar pada malam hari.
“Begitu juga, ketika mereka sedang mendownload materi pelajaran, tiba-tiba listrik padam dan hasil dowload tersebut terhenti, maka ini kerugian yang sangat besar juga. Ditambah lagi dengan dosen di kampus yang semantara mengajar menggunakan LCD dan listrik tiba-tiba padam ini juga merugikan mahasiswa itu sendiri. Dan yang paling parah adalah ketika mahasiswa dan siswa sedang melakukan praktikum di lab yang semuanya membutuhkan listrik, tapi kenyataanya listrik tiba-tiba dipadamkan,” jelasnya.
Menurutnya, kerugian seperti ini juga perlu digugat. “Bagaimana masa depan anak bangsa jika mereka tidak ditunjang dengan pembelajaran yang baik. Inilah yang perlu kita carikan solusi bersama,” pungkasnya.
Sementara itu, Manager PLN Area Gorontalo Putu Eka Astawa mengaku, mendukung gugatan mahasiswa ataupunpun kelompok warga Gorontalo, selama itu bertujuan untuk hal-hal positif. “Selama aksi ataupun gugatan yang dilakukan terhadap kami masih berdampak positif, maka kami mendukung penuh aksi itu,” ujarnya.
Putu menambahkan, solusi untuk melakukan penyewaan atau pengadaan genset baru untuk mengantisipasi krisis listrik tidak akan serta merta langsung memulihkan defisit listrik di Gorontalo, karena waktu untuk mendatangkan satu unit genset dengan kapasitas listrik besar akan memakan waktu sekitar 2 bulan.
Belum lagi ditambah dengan lama waktu yang akan digunakan untuk membangun pondasi untuk genset tersebut serta lama waktu untuk menyiapkan instalasi listrik untuk genset. “Mendatangkan genset baru entah itu dengan cara meminjam atau membeli mesin baru itu tidak langsung bisa dilakukan dengan waktu yang singkat, karena kita masih harus menyiapkan tempat, instalasi serta waktu pengiriman alat yang cukup lama, sehingganya kami juga mempertimbangkan persoalan beban biaya serta waktu pekerjaan,” ujarnya.
Menurut Putu Eka Astawa, saat ini, solusi yang bisa dilakukan hanya dua, yakni mempercepat pembangunan PLTG Paguat dan berdo’a agar hujan segera turun.
Sementara itu, terkait kebakaran yang terjadi di PLTD Telaga, Rabu (15/10, dirinya mengatakan, hal ini terjadi akibat korsleting listrik di salah satu mesin di unit 10 di PLTD Telaga. Namun, peristiwa ini tidak mengurangi pasokan listrik dari PLTD Telaga, karena mesin yang terbakar telah berhasil diperbaiki kembali.(wan/tr-45) http://gorontalopost.com/

EA Special S v3.2

 Special S v3.2 :round_pushpin: 20/05/2021 :round_pushpin: Categori : EA :round_pushpin: Platform : MT4 Happy Trading, enjoy... Download...