Cari

Wednesday, August 5, 2020

COREL DRAW X8 32 BIT

Download CorelDRAW X8 Full Crack Free 64 bit


 

Download CorelDRAW X8 Full Crack Free – CorelDRAW Graphics Suite X8 v18.2.0 is a software specifically designed to handle vector-based graphics design. Many professionals have used this application and already create many astonishing works. We can use this software for any kind purpose, whether it was commercial or non-profit, everything is fine as long as you know how to performs well with it. When it comes to interfaces, it’s wasn’t easy to learn, but also not too hard.

 Specifically for this article you will know how to get the Corel Draw X8 Full Version download link. However, if you want to try the earlier version you can try CorelDraw X7 here. This program can be used on Windows 64-bit computer and 32-bit computers. Serial number, corel draw x8 code is not needed because you can generate directly from the keygen. . Interested yet? Just try and free download CorelDraw X8 full crack and keygen for pc.

 

Software CorelDraw X8 Final Features

  • Split vector objects, text, and bitmaps with Enhanced Knife Tool
  • Enhanced Straighten Image dialog box to correct perspective distortions
  • Fix imperfections in photo subjects using the new Healing Clone tool
  • All new Gaussian Blur lens and the enhanced drop shadows
  • Create adjacent shapes with similar contours
  • Group, view, filter and find fonts easily
  • organize your fonts by creating collections
  • scale the interface and customize your workspace
  • Work with more than 100 video formats
  • Ability to convert ordinary images and images into vector and vector format
  • New features for web design and animations
  • Full compatibility with popular Windows 7 and Windows 10
  • Faster performance handling and system
  • New color management system

How to Install Corel Draw x8 Full Version Keygen

  1. Download CorelDRAW X8 Full Crack
  2. Extract with the latest Winrar terbaru v5.6
  3. Install typical mode software as usual
  4. Use the Serial Number from Keygen.exe to install
  5. Run CorelDraw, then the online form dialog will appear
  6. Try filling out the form with any e-mail, password etc.
  7. If the serial number appears incorrect, ignore it
  8. That’s it, Enjoy bro!

NOTE : If the Sign-in Error, try opening the file Sign In Workaround.txt

 

Download CorelDraw X8 Full Crack 64 Bit

klick here : DOWNLOAD HERE

Contoh Nota

https://drive.google.com/file/d/1KDAey9FtT5EMfWiJFnG25M4sivlHpyhc/view?usp=sharing

Contoh Undangan 40 Hari

https://drive.google.com/file/d/13zxsnGP5tAAql4OMOaYFdXZE-mN8uiHI/view?usp=sharing

Makalah teori tentang masuknya agama islam ke Nusantara


KATA PENGANTAR
Seraya mengucapkan Alhamdulillah, segala puji serta syukur kami sampaikan kehadirat Ilahi Rabbi, atas segala kenikmatan dan kekuatan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam kami sampaikan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing kita menuju masa yang penuh dengan kedamaian.
Keberhasilan penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, untuk itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar -- besarnya kepada Bapak/Ibu Guru yang telah memberikan dukungan dan moral, serta teman yang telah memberikan saran dan masukan atas penyusunan Makalah ini.
Adapun Kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah mohon saran dan kritikan dalam memperbaiki makalah ini.
Terima kasih
                                                                                                Penyusun
















BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang 
            Sebelum agama islam masuk ke Indonesia, berbagai macam agma dan kepercayaan seperti Animisme, Dinamisme, Hindu, dan Budha telah dianut oleh masyarakat Indonesia. Islam merupakan agama terbesar di dunia. Penganutnya terus-menerus mengalami peningkatan dan perkembangan yang sangat signifikan setiap tahunnya.
Rumusan masalah
  • Menjelaskan tentang apa saja teori tentang masuknya agama islam ke Nusantara
  • Menjelaskan tentang bagaimana Saluran dan Cara-Cara Islamisasi di Indonesia
  • Menjelaskan tentang bagaimana Fase dan Tahapan Islamisasi
  • Menjelaskan tentang apa saja Sebab-sebab Islamisasi Cepat Berkembang di Indonesia
Tujuan masalah
  • Mengetahui apa saja teori-teori tentang masuknya agama islam ke Indonesia
  • Memahami bagaimana saluran dan cara-cara Islamisasi di Indonesia
  • Memahami fase dan tahapan Islamisasi
  • Mengetahui sebab-sebab Islamisasi cepat berkembang di Indonesia
 
 











BAB II
PEMBAHASAN
Teori Tentang Masuknya Islam ke Indonesia
Ada empat teori tentang islamisasi awal masuknya Islam di Indonesia, yaitu Islam bersumber dari Anak Benua India (teori India), teori Arab, teori Persia, dan Teori China.
Teori India
Teori ini di kemukakan oleh Pijnappel, Snouck Hurgronje, Moquette, dan Fatimi. Dalam teori ini di jelaskan bahwa islam pertama kali datang ke Indonesia berasal dari anak Benua India sekitar abad ke-13. Pijnappel mengajukan buktiadanya persamaan mazhab Syaf'i anatara di Anak Benua dengtan di Indonesia. Orang-orang mazhab Syafi'i bermigrasi dan menetap di Gujarat dan Malabar kemudian membawa islam ke Nusantara. Jadi ia berpendapat bahwa islamisasi di Nusantara dilakukan oleh orang Arab, tetapi bukan datang langsung dari Arab, melainkan dari India, terutama dari Gujarat dan Malabar.[1] 
Snouck Hurgronje berpendapat bahwa saat Islam mempunyai pengaruh yang kuat di kota-kota India Selatan, banyak muslim Dhaka yang di sana. Mereka inilah yang pertama menyebarkan Islam ke kepulauan Melayu, kemudian diikuti oleh orang-orang Arab. Ia berpendapat bahwa Islam Nusantara berasal dari India, karena sudah lama terjalin hubungan perdagangan antara Indonesia dengan India dan adanya inskripsi tetua tentang Islam yang terdapat di Sumatra mengindikasikan adanya hubungan anatara Sumatra dan Gujarat.
Snouck Hurgronje menybutkan bahwa Sumatra Utara, yaitu mengenai Pasai dalam kisah perjalanan Ibn Battuta, musafir Maroko yang singgah di daerah pada tahun 1345 M dalam perjalanannya dari Benggala ke Tiongkok merupakan tempat yang penting bagi rekonstruksi perkembangan Islam di kepulauan itu.
 Teori Arab 
Teori ini antara lain dikemukakan oleh Sir Thomas Arnold, Crawfurd, Niemann, dan de Hollander. Arnold berpendapat bahwa selain dari Coromandel dan Malabar Islam Nusantara juga berasal dari Arab. Bukti yang ia ajukan ialah adanya kesamaan mazhab antara di Coromandel dan Malabar dengan mazhab mayoritas umat islam di nusantaram yaitu mazhab syafi'i mazhab ini dibawa oleh para pedagang Coromandel dan Malabar ke Nusantara. Mereka mempunyai peranan penting dalam perdagangan antara India dan Nusantara. Di sampimg melakukan kegiatan perdagangan, mereka juga menyebarkan agama islam   
Megnenai pendapatnya tentang asal Islam Nusantara dari Arab, Arnold berpendapat bahwa para pedagang Arab membawa Islam kepada saat mereka menguasai perdagang Barat-Timur[2] sejak awal abad ke-7 M dan ke-8 M. dapat di duga bahwa mereka juga  menyebarkan agama Islam ke Nusantara. Arnold juga mengatakan bahwa sebuah sumber Cina menyebutkan bahwa menjelang perempat ketiga abad ke-7 M  ada seorang Arab yang menjadi pemimpin pemukiman Arab muslim di pesisir barat Sumatra. Mereka ini juga melalukan kawin campur dengan penduduk setempat, sehingga muncullah komunitas muslim.
Crawfurd mengatakan bahwa Islam dikenalkan langsung dari Arab, meskipun demikian dia juga menegaskan bahwa hubungan bangsa Melayu-Indonesia dengan kaum muslim dari pesisir Timur India juga merupakan faktor penting. Niemann tidak menyebut tentang waktu masuknya Islam ke Nusantara, Sedangkan de Hollander mengatakan kemungkinan pada abad ke-13 M sudah ada orang arab di Jawa. Niemann dan de Hollander mengatakan bahwa Islam datang dari Hadramaut, karena adanya persamaan antara mazhab yang dianut oleh muslim Hadramaut dengan muslim Nusantara, yaitu mazhab syafi'i.    
Teori Persia 
Teori ini di kemukakan oleh P.A. Hoesein Djajadiningrat. Dalam teori ini dinyatakan bahwa Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-13 M di Sumatra, yang berpusat di Samudra pasai. Dia mendasarkan argumennya pada persamaan budaya yang berkembang di kalangan masyarakat Islam Indonesia dengan budatya yang ada di Persia.
Bukti-bukti persamaan budaya itu antara lain.
Adanya peringatan 10 Muharram atau asyura yang merupakan tradisi yang berkembang dalam masyarakat Syiah Untuk memperingati hari kematian Husain di Kerbela. Tradisi ini diperingati dengan membuat bubur syura. Bulan Muharram di Mingkabau disebut dengan bulan Hasan-Husain, sedangkan di Sumatra Tengah sebelah barat di sebut dengan bulan tabut. Mereka mengarak keranda yang di atasnamakan keranda Husain yang di sebut dengan "Keranda Tabut" untuk dilempar ke sungai.
Adanya persamaan antara ajaran al-Hallaj, tokoh sufi Iran dengan ajaran Syeikh Siti Jenar.
Persamaan dalam sistem mengeja huruf Arab bagi pengajian al-Qur-an tingkat awal.
  • Bahasa Iran                                               Bahasa Arab
  • Jabar -- Zabar                                             Fathah
  • Jer -- Ze-er                                                 Kasrah
  • P'es -- Py'es                                               Dhammah
Disamping itu, mengenai huruf huruf sin yang tidak bergigi berasal dari persia, sedangkan sin bergigi berasal dari arab.[3]
 Adanya persamaan batu nisan yang ada di makam malik al-shahih (1297 M) di Pasai dengan makam malik Ibrahim (1419 M) di gresik yang dipesan dari Gujarat merupakan daerah yang mendapat pengaruh dari persia yang menganut faham syi'ah dan dari sinilah syiah dibawa ke indonesia
Teori Cina
Teori ini menyatakan bahwa Islam datang ke Nusantara bahwa dari timur Tengah/Arab maupun Gujarat/India, tetapi dari Cina. Pada abad ke-9 M banyak orang muslim china di kanton dan wilayah China Sekatan lain yang mengungsi ke Jawa, sebagian ke Kedah dan Sumatra. Hal ini terjadi karena pada masa Huan Chou terjadi penumpasan terhadap penduduk Kanton dan wilayah China Selatan lainnya yang mayoritas penduduknya beragama islam. Mereka berusaha mengadakan revolusi politik terhadap keraton China pada ke 9 M. Pada abad-abad berikutnya peranan orang China semakin tampak dengan adanya bukti-bukti artefak, yakni adanya unsur-unsur China dalam arsitektur masjid-masjid Jawa kuno, seperti tampak pada atap masjid Banaten, mustaka, yang berbentuk bola dunia yang menyerupai setupa dengan dikelilingi tempat ular hampir selalu ada di masjid-masjid kuno di Jawa sebelum arsitektur timur tengah memasuki wilayah ini, motif hiasan di masjid sedang Duwur Paciran Lamongan dan lain-lain. Di samping adanya pengungsi China ke Jawa pada abad ke 9 M, pada abad ke 8-11 M sudah ada pemukimkan Arab muslim di China dan di Campa.
China mempunyainperanan yang besar dalam perkembangan Islam di Indonesia. Di samping bukti-bukti di atas, arsitektur masjid Demak dan juga berdasarkan beberapa catatan  sejarah beberapa sultan dan sunan yang berperan dalan penyiaran agama islam di Indonesia adalah keturunan China, misalnmya Raden Patah yang mempunyai nama China Jin Bun, sunan Ampel dan lain-lain.
 Saluran dan Cara-Cara Islamisasi di Indonesia 
 Kedatangan Islam ke Indonesia dan penyebarannya kepada golongan bangsawan dan rakyat  umumnya, dilakukan secara damai. Saluran-saluran Islamisasi yang berkembang ada enam, yaitu:
Saluran Perdagangan
Diantara saluran Islamisasi di Indonesia pada taraf permulaannya ialah melalui perdagangan. Hal ini sesuia dengan kesibukan lalu lintas perdagangan abad-7 sampai abad ke-16, perdagangan antara negeri-negeri di bagian barat, Tenggara dan Timur benua Asia dan dimana pedagang-pedagang Muslim (Arab, Persia, India) turut serta menggambil bagiannya di Indonesia. Penggunaan saluran islamisasi melalui perdagangan itu sangat menguntungkan. Hal ini menimbulkan jalinan di antara masyarakat Indonesia dan pedagang.
Dijelaskan di sini bahwa proses islamisasi melalui saluran perdagangan itu dipercepat oleh situasi dan kondisi politik beberapa kerajaan di mana adipati-adipati pesisir berusaha melepaskan diri dari kekuasaan pusat kerajaan yang sedang mengalami kekacauan dan perpecahan. Secara umum Islamisasi yang dilakukan oleh para pedagang melalui perdagangan itu mungkin dapat digambarkan sebagai berikut: mulal-mula mereka berdatangan di tempat-tempat pusat perdagangan dan kemudian diantaranya ada yang bertempat tinggal, baik untuk sementara maupun untuk menetap. Lambat laun tempat tinggal mereka berkembang menjadi perkampungan-perkampungan. Perkampungan golongan pedangan Muslim dari negeri-negeri asing itu disebut Pekojan.
 b. Saluran Perkawinan
Perkawinan merupakan salah satu dari saluran-saluran Islamisasi yang paling memudahkan. Karena ikatan perkawinan merupakan ikatan lahir batin, tempat mencari kedamaian diantara dua individu. Kedua individu  yauitu suami isteri membentuk keluarga yang justru menjadi inti masyarakat. Dalam hal ini berarti membentuk masyarakat muslim. Saluran Islamisasi melalui perkawinan yakni antara pedagang atau saudagar dengan wanitia pribumi juga merupakan bagian yang erat berjalinan dengan Islamisasi. Jalinan baik ini kadang diteruskan dengan perkawinan antara putri kaum pribumi dengan para pedagang Islam. Melalui perkawinan inilah terlahir seorang muslim. Dari sudut ekonomi, para pedagang muslim memiliki status sosial yang lebih baik daripada kebanyakan pribumi, sehingga penduduk pribumi, terutama putriputri bangsawan, tertarik untuk menjadi istri saudagar-saudagar itu. Sebelum kawin, mereka diislamkan terlebih dahulu. Setelah setelah mereka mempunyai kerturunan, mereka makin luas. Akhirnya timbul kampung-kampung, daerah-daerah, dan kerajaan-kerajaan muslim.
c. Saluran Tasawuf
Tasawuf merupakan salah satu saluran yang penting dalam proses Islamisasi. Tasawuf termasuk kategori yang berfungsi dan membentuk kehidupan sosial bangsa Indonesia yang meninggalkan bukti-bukti yang jelas  pada tulisantulisan antara abad ke-13 dan ke-18. hal itu bertalian langsung dengan penyebaran Islam di Indonesia. Dalam hal ini para ahli tasawuf hidup dalam kesederhanaan, mereka selalu berusaha menghayati kehidupan masyarakatnya dan hidup bersama di tengah-tengah masyarakatnya. Para ahli tasawuf biasanya memiliki keahlian untuk menyembuhkan penyakit dan lain-lain. Jalur tasawuf, yaitu proses islamisasi dengan mengajarknan teosofi dengan mengakomodir nilai-nilai budaya bahkan ajaran agama yang ada  yaitu agama Hindu ke dalam ajaran Islam, dengan tentu saja terlebih dahulu dikodifikasikan dengan nilai-nilai Islam sehingga mudah dimengerti dan diterima. Diantara ahli-ahli tasawuf yang memberikan ajaran yang mengandung persamaan dengan alam pikiran Indonesia pra-Islam itu adalah Hamzah Fansuri di Aceh, Syeh Lemah Abang, dan Sunan Panggung di Jawa. Ajaran mistik seperti ini masih berkembang di abad ke-19  bahkan di abad ke-20 ini.
d. Saluran Pendidikan
Para ulama, guru-guru  agama, raja berperan besar dalam proses Islamisasi, mereka menyebarkan agama Islam melalui pendidikan  yaitu dengan mendirikan pondok-pondok pesantren merupakan tempat pengajaran agama Islam bagi para santri. Pada umumnya di pondok pesantren ini diajarkan oleh guru-guru  agama, kyai-kyai, atau ulama-ulama. Mereka setelah belajar ilmu-ilmu agama dari berbagai kitab-kitab, setelah keluar dari suatu pesantren itu maka akan kembali ke masing-masing kampung atau desanya untuk menjadi tokoh keagamaan, menjadi kyai yang menyelenggarakan pesantren lagi. Semakin terkenal kyai yang mengajarkan semakin terkenal pesantrennya, dan pengaruhnya akan mencapai radius yang lebih jauh lagi.  
e. Saluran Kesenian
Saluran Islamisasi melalui seni seperti seni bangunan, seni pahat atau ukir, seni tari, musik dan seni sastra. Misalnya pada seni bangunan ini telihat pada masjid kuno Demak, Sendang Duwur Agung Kasepuhan di Cirebon, masjid Agung Banten, Baiturrahman di Aceh, Ternate dan sebagainya. Contoh lain dalam seni adalah dengan pertunjukan wayang, yang digemari oleh masyarakat. Melalui cerita-cerita  wayang itu disisipkan ajaran agama Islam. Seni gamelan juga dapat mengundang masyarakat untuk melihat pertunjukan tersebut. Selanjutnya diadakan dakwah keagamaan Islam.
f. Saluran Politik
Pengaruh kekuasan raja sangat berperan besar dalam proses Islamisasi. Ketika seorang raja memeluk agama Islam, maka rakyat juga akan mengikuti jejak rajanya. Rakyat memiliki kepatuhan yang sangat tinggi dan raja sebagai panutan bahkan menjadi tauladan bagi rakyatnya. Misalnya di Sulawesi  Selatan dan Maluku, kebanyakan rakyatnya masuk Islam setelah rajanya memeluk agama Islam terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya Islam di daerah ini.
    • Fase dan Tahapan Islamisasi
  • Dengan beberapa perbedaan tentang Islamisasi tersebut, haruslah diupayakan sintesis dari berbagai pendapat yang ada. Di antara upaya tersebut adalah dengan membuat fase-fase  atau tahapan tentang Islamisasi di Indoneia, seperti tahap permulaan kedatangan yang terjadi pada abad ke-7 Masehi.[5] Adapun pada abad ke-13 Masehi dipandang sebagai proses penyebaran dan terbentuknya masyarakat Islam di Nusantara. Para pembawa Islam pada abad ke-7 sampai abad ke-13 Masehi tersebut adalah orang-orang Muslim dari Arab, Persia dan India (Gujarat dan Bengal). Hal serupa juga dilakukan oleh Uka Tjandrasasmita yang mengatakan bahwa sebelum abad ke-13 merupakan tahap proses Islamisasi. Abad ke-13 itu sendiri dipandang sebagai masa pertumbuhan Islam sebagai kerajaan bercorak Islam yang pertama di Indonesia. Sementara itu, Hasan Mu'arif Ambary, berpendapat berdasarkan data-data arkeologis yang ada, ia membagi fase Islamisasi Indonesia ke dalam tiga fase, yaitu :
    •  fase kehadiran para pedagang Muslim 
    •  fase terbentuknya kerajaan Islam 
    • fase pelembaan Islam.
Dalam fase kehadiran para pedagangMuslim di Indonesia, Ambary tidak memberi angka yang jelas tentang permulaan Islam datang ke Indonesia. Walaupun demikian, dapat diduga bahwa fase tersebut terjadi pada sebelum abad ke-13 M, yaitu abad ke-1 sampai ke-5 Hijriah, atau abad ke-7 sampai ke-11 Masehi. Adapun fase terbentuknya kerajaan Islam berlansung antara abad ke-13 M sampai abad ke-16 M. Sedangkan masa pelembagaan Islam terjadisesudah abad-abad tersebut.[6]  
    • Khusus Islamisasi di Jawa,  Denys Lombard secara garis besar membedakan tiga tahap dalam proses Islamisasi di wilayah ini, yaitu: 
    • berlangsungnya Islamisasi di wilayah pantai utara, melalui pelabuhan perdagangan sejak abad ke-15 memainkan peranan yang makin penting 
    • merembesnya Islam kedaerah pedalaman yang secara berangsurangsur memunculkan semacam kaum berjuis Islam di pedalaman 
    • terbentuknya jaringan Islam pedesaan, dengan peran penting yang dimainkan oleh pesantrendantarekat.
Pada gilirannya, perkembangan semacam ini memungkinkan bagi kelangsungan struktur yang sudah ada di masa Hindia Belanda sejak abad ke-19, yaitu makin terbukanya kemunginan bagi rakyat Indonesia untuk naik haji. Konsekuensinya, Islam di Kepulauan Indonesia-Melayu mendapat akses yang luas dan langsungdaripusat Islam (Mekkah dan Kairo). Hal yang hampir sama juga dilakukan oleh Lathiful Khuluq. Menurutnya, minimal ada lima fase penyebaran Islam kepada masyarakat Jawa (Indonesia). Pertama, Islamisasi yang dilakukan oleh para pedagang Muslim dari India dan Arabia kepada komunitas masyarakat biasa di pesisir utara Pulau Jawa. Kedua, Islamisasi yang dilakukan oleh para ulama yang terkenal dengan sebutan "wali sanga". Ketiga, Islamisasi di bawah kerajaan Islam Mataram yang berpusat di pedalaman Pulau Jawa, terutama pada masa Sultan Agung. Keempat, Islamisasi yang diwarnai dengan makin maraknya gerakan pemurnian Islam yang dibawa ke Nusantara pada abad ke-18. Kelima, Islamisasi yang ditandai dengan gerakan reformasi yang dilakukan oleh organisasiorganisasi Islam, seperti Jami'at al-Khair (1901), Sarekat Islam (1911), Muhammadiyah (1912) dan lainsebagainya.[7] Dengan mengacu pada fase-fase Islamisasi di Jawa yang dikemukakan oleh Lathiful Khuluq tersebut, pada fase kedua Islamisasi di Jawa berlangsung dengan cepat. Percepatan Islamisasi ini, terutama sebagai hasil dari dakwah para wali sebagai perintis dan penyebar agama Islam di Jawa.  
  • Para wali memegang kepemimpinan yang kharismatik. Pada satu pihak, demikian menurut Sartono, otoritas mereka dapat berbentuk formal sebagai penguasa politik atau raja; pada pihak lain, terlepas dari pelembagaan politik atau tidak,mereka memiliki kekuasaan sosial-relegius yang kuat.[8] Pada umumnya, para ahli berpendapat bahwa Islam di Indonesia disebarluaskan melalui jalan damai. Tidak ada misi khusus, seperti dalam agama Protestan dan Katholik dalam menyebarkan Islam di Indonesia, paling tidak pada masa awal. Namun, perkembangan Islamisasi Indonesia ini sebetulnya menggunakan tiga metode, yaitu:  (1) disebarkan oleh para pedagang Muslim dalam suasana damai, (2) disebarkan oleh para juru dakwah dan para wali khusus dari India dan Arab untuk meng-Islamkan penduduk dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan keimanan mereka, dan (3) disebarkan dengan kekuatan untuk berperang melawan pemerintahan kafir.[9] 
  • Metode terakhir ini terjadi segera setelah sebuah kerajaan Islam berdiri di Indonesia di mana kadang-kadang Islam disebarkan dari sana ke kawasan-kawasan lain melalui peperangan. Perlu dijelaskan di sini bahwa teori-teori yang dikemukakan di atas, pada dasarnya tidak membicarakan masuknya agama Islam ke setiap pulau di Nusantara. Teori-teori tersebut hanya menganalisis masuknya agama Islam di Pulau Sumatera, khususnya Aceh, dan Pulau Jawa. Kedua pulau ini dipandang mempunyai peranan penting dalam perkembangan Islam  di pulau-pulau lain di Indonesia. Teori apapun tentang Islamisasi Nusantara-Melayu senantiasa akan dituntut untuk menjelaskan kenapa proses tersebut berawal dari suatu masa tertentu, dan bukan beberapa abad sebelumnya atau sesudahnya.  Orang-orang Muslim dari negeri asing, mungkin sudah menetap di pelabuhanpelabuhan dagang di Sumatera dan Jawa selama berabad-abad. Namun, baru menjelang akhir abad ke-13 lah ditemukan adanya jejak orang Islam pribumi.[10] Dalam abad-abad selanjutnya, Islam secara berangsur-angsur menyebar melampaui daerah pantai Sumatera dan Semanjung Malaya, ke pantai utara pulau Jawa dan beberapa pulau penghasil rempahrempah di Indonesia bagian timur. Patut disayangkan, cara berlangsungnya perpindahan agama ini tidak terdokumentasikan dengan baik, sehingga banyak menimbulkan spekulasi di kalangan ilmuan dan kadang-kadang menimbukan  perdebatan yang sengit. Yang pasti, proses tersebut tidak mungkin berjalan menurut pola yang seragam untuk seluruh wilayah Indonesia yang cukup luas.
  Sebab-sebab Islamisasi Cepat Berkembang di Indonesia Dalam wakltu yang relative cepat, ternyata agama baru ini dapat diterima denagn baik oleh sebgaian besar  lapisan masyarakat Indonesia, mulai dari rakyat jelata hingga raja-raja. Sehingga penganut agama ini pada akhir abad ke 6 H (abad ke 12 M), dan tahun-tahun selanjutnya, berhasil menjadi suatu kekuatan muslim Indonesian yang ditakuti dan diperhitungkan. 
Ada bebrapa hal yang menyebabkan agama Islam cepat berkembang di Indonesia. Menurut Dr.Adil Muhiddin Al-Lusi, seorang penulis sejarah Islam dari Timur Tengah, sdalam bukunya Al-Urubatu wal Islamu fi Janubi Syarki Asiyah Al-Hindu wa Indonesia, menyatakan bahwa ada tiga faktor yang menyebabkan Islam cepat berkembang di Indonesia, yaitu sebagai berikut: 
  • Faktor Agama
  • Faktor agama, yaitu akidah Islam itu sendiri dan dasar-dasarnya yang memerintahkan menjunjung tinggi kepribadian dan meningkatkan harkat dan martabatnya, menghapuskan kekuasaan kelas Rohaniwan seperti Brahmana dalam system kasta yang diajarkan Hindu.
  • Faktor Politik
  • Faktor politik yang di warnai oleh pertarugan dalam negeri antara negara-negara dan penguasa-penguasa Indonesia, serta oleh pertarungan negara-negara bagian itu dengan pemerintah pusatnya yang beragama Hindu. Hal tersebut mendorong para penguasa, para bangsawan dan para pejabat di negara-negara bagian tersebut untuk menganut agama Islam, yang di pandang mereka sebagai senjata ampuh untuk emlawan dan menumbangkan kekuatan Hindu, agar menmdapt dukunga kuat dari seluruh lapisan masyarakat. Hal itu dapat di buktikan hingga kini, bahwa apabila semangat keislaman di bangkiutkan di tengah-tengah masyarakat Indonesia, baik di Sumatera, Jawa, maupun kepulauan Indonesia lainnya, denga mudah sekali seluruh kekuatan dan semangat keislaman itu akan mangkit serentak sebagai suatu kekuatan yang dahsyat.
  • Faktor Ekonomis
  • Faktor ekonomis, yang pertama diperankan oleh para pedagang yang menggunakan jalan laut baik anatar kepulauan Indonesia sendiri, maupun yang melampaui perairan Indonesia ke China, India, dan Teluk Arab-Parsi yang merupakan pendukung utama, karena telah memberikan keuntungan yang tidak sedikit sekaligus mendatangkan bea masuk yang besar bagi pelabuhan-pelabuahan yang disinggahinya, baik menyangkut barang-barang yang masuk maupun yang kelu













BAB III
PENUTUP
Kesimpulan 
Proses Islamisasi di Indonesia terjadi dengan jalan yang sangat pelik dan panjang, yang didasari pada teori-teori yang beagam pula. Diterimanya Islam oleh penduduk pribumi, secara bertahap membuat Islam terintegrasi dengan tradisi, norma dan tatanan kehidupan keseharian penduduk lokal. Hal ini menunjukan bahwa bangsa Indonesia mudah menerima nilai-nilai dari luar dan menjadi bukti akan keterbukaan sikap mereka. Sikap ini pada gilirannya telah ikut membentuk komunitas-komunitas muslim di daerah pesisir yang pada mulanya sebagai tempat interaksi antara penduduk local dengan bangsa- bangsa asing, seperti yang disebutkan para pakar dalam teori di atas, yaitudari Arab, Persia, India dan China. Salah satu bukti kehadiran bangsa-bangsa asing tersebut adalah adanya pekampungan yang disebut Pakojan (perkampunga norang-orangArab), Pachinan (perkampungan orang-orang china), Keling (perkampungan orang-orang India) dan lain sebagainya di Indonesia. Komunitas pribumi yang telah terintegrasi ke dalam Islam, selanjutnya terlembagakan secara politis dalam bentuk kerajaan-kerajaan Islam di kawasan ini sejak masa yang palingawal.  

















DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/sheonsa/5c76259b12ae9423c775e255/sejarah-masuknya-islam-ke-nusantara?page=all

MAKALAH MITOSIS


MAKALAH MITOSIS



 














Disusun oleh:
Muhammad Rivaldi Sune
Salma M Noe
Nazwa Sukadi
Nirmala Deu



SMP MUHAMMADIYAH 2 TOLANGOHULA
GORONTALO
TP.2020-2021



KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam mempelajari dan memahami .
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.


                                                                                                            Penulis



















BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Sel dibagi menjadi dua kelas utama, yaitu eukariot dan prokariot. Perbedaan utama di antara keduanya terletak pada ada atau tidaknya membran inti yang membatasi inti sel dan sitoplasma. Organisme prokariot tidak memiliki membran inti dan eukariot memiliki membran inti. Semua sel hewan dan tumbuhan adalah eukariot dan bakteri, cyanobacteria dan mycoplasma adalah prokariot. Organisme prokariot tidak mengalami pembelahan sel berupa mitosis atupun meiosis, ia hanya mengalami pembelahan sel berupa amitosis, salah satu contohnya adalah pembelahan biner. Organisme eukariot mengalami pembelahan sel secara mitosis pada sel somatisnya dan meiosis pada sel gametnya. Organisme eukariot membutuhkan kemampuan untuk dapat tumbuh, dan proses ini dapat terjadi melalui pembelahan sel dan pertumbuhan sel. Pertumbuhan terkadang merupakan hasil dari satu atau komponen lain saja, tetapi sering terjadi juga bahwa pertumbuhan sel dan perkembangan sel tergabung dalam satu proses yang dinamakan siklus sel.

1.2  Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini yaitu untuk:
1.      Memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen
2.      Menambah ilmu dan wawasan tentang pembelahan mitosis
3.      Mengetahui definisi tentang mitosis
4.      Mengetahui tentang kariokinesis
5.      Mengetahui tentang tahapan-tahapan dalam mitosis
6.      Mengetahui tentang sitokinesis












BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pembelahan Mitosis
Definisi mitosis, mitosis juga disebut kariokinesis, adalah proses pembelahan sel secara tidak langsung, karena pembelahan inti didahului dengan pembentukan benang-benang kumparan sperma. Cara ini biasa berlangsung pada sel somatic dan sel nutfah (germ cell). Mitosis didahului dengan menghilangnya inti sebagian benda definitive (real) kemudian disusul dengan pembagian yang sebenarnya dari bagian-bagian sel utamanya.
2.2 Kariokinesis
Kariokinesis selama mitosis menunjukkan ciri yang berbeda-beda pada tiap fasenya. Beberapa aspek yang dapat dipelajari selama proses pembagian materi inti berlangsung adalah berubah-ubah pada struktur kromosom, membran inti, mikro tubulus, dan sentriol.

2.3 Tahapan Mitosis
Pembelahan sel secara mitosis meliputi sejumlah tahapan tertentu. Sebenarnya, pembelahan mitosis hanyalah sebagian kecil dari siklus sel. Siklus sel terdiri dari fase pembelahan mitosis (M) dan periode pertumbuhan yang disebut interfase. Interfase merupakan bagian ter-besar dari siklus sel. Interfase terdiri dari tiga sub fase, yaitu fase G1 (pertumbuhan primer), fase S (sintesis) , dan fase G2 (pertumbuhan sekunder ).
Pembelahan mitosis merupakan pembelahan yang menghasil-kan sel-sel tubuh (sel somatik). Secara garis besar, pembelahan sel secara mitosis terdiri dari fase istirahat (interfase ), fase pembelahaninti sel ( kariokinesis ), dan fase pembelahan sitoplasma (sitokinesis). Bagaimanakah ciri-ciri setiap fase pembelahan tersebut? Untuk menge-tahuinya, simaklah penjelasan berikut.
1. Interfase
Pada fase ini sel belum melakukan kegiatan pembelahan tetapi sel sudah siap untuk membelah. Selama interfase sel tampak keruh dan benang-benang kromatin halus lama-kelamaan akan kelihatan. Beberapa ahli menganggap interfase bukan merupakan salah satu tahap dalam mitosis sehingga interfase sering disebut fase istirahat.
a. Fase Pertumbuhan Primer ( Growth 1 disingkat G1 )
Sel yang baru terbentuk mengalami pertumbuhan tahap pertama. Pada subfase ini, sel-sel belum mengadakan replikasi DNA yang masih bersifat 2n (diploid). Sementara organel-organel yang ada di dalam sel, seperti mitokondria, retikulum endoplasma, kompleks golgi, dan or-ganel lainnya memperbanyak diri guna menunjang kehidupan sel.


b. Fase Sintesis (S)
Pada subfase ini, sel melakukan sintesis materi genetik. Materi ge-netik adalah bahan-bahan yang akan diwariskan kepada keturunannya, yaitu DNA. DNA dalam inti sel mengalami replikasi (penggandaan jumlah salinan). Jadi, subfase sintesis (penyusunan) menghasilkan 2 salinan DNA.
c. Fase Pertumbuhan Sekunder ( Growth 2 disingkat G2 )
Setelah DNA mengalami replikasi, subfase berikutnya adalah per-tumbuhan sekunder (G2). Pada subfase ini, sel memperbanyak organel-organel yang dimilikinya. Ini bertujuan agar organel-organel tersebut dapat diwariskan kepada setiap sel turunannya. Pada subfase ini, rep-likasi DNA telah selesai dan sel bersiap-siap mengadakan pembelahan secara mitosis. Selain itu, inti sel (nukleus) telah terbentuk dengan jelas dan terbungkus membran inti.
Pada subfase ini, inti sel mempunyai satu atau lebih nukleolus (membran inti sel). Di luar inti terdapat dua sentrosom yang terbentuk oleh replikasi sentrosom pada tahap sebelumnya. Sentrosom mengala-mi perpanjangan menyebar secara radial yang isebut aster (bintang). Pada sentrosom terdapat sepasang sentriol yang berfungsi menentukan orientasi pembelahan sel. Walaupun kromosom telah diduplikasi pada fase S, namun pada fase G2, kromosom belum dapat dibedakan secara individual karena masih berupa benang-benang kromatin.
2. Profase
a. Fase terlama dan paling banyak memerlukan energi-energi yang terkumpul selama interfase digunakan untuk membentuk gelondong-gelondong pembelahan.
b.  Pada profase selaput inti dan membran inti melebur sehingga sel tidak tampak memiliki membran inti.
c. Benang kromatin memendek dan menebal membentuk kromosom. Setiap kromosom melakukan duplikasi menjadi kromatid.
d.  Pada sel manusia dan sel hewan, sentriol berpisah kemudian menuju kutub berlawanan dan terbentuk benang spindel.
3. Metafase
Membran inti sudah menghilang dan kromosom-kromosom berkumpul pada bidang ekuator, yaitu bidang tengah dari sel sehingga kromosom tampak paling jelas. Sentromer dari seluruh kromosom membuat formasi sebaris. Kromatid menggantung pada benang-benang spindel melalui sentromer. Pada metafase, tampak adanya dua kromatid hasil penggandaan pada profase yang sedang mengalami pembagian menjadi dua.
4. Anafase
Pada fase ini sentromer membelah dan kedua kromatid dari setiap kromosom berpisah. Selanjutnya kromatid bergerak menuju ke kutub sel melalui benang-benang spindel. Karena benang spindel melekat pada sentromer maka sentromer bergerak terlebih dahulu pada pergerakan kromosom ke kutub sel. Tiap kromatid hasil pembelahan mempunyai sifat yang sama dengan induknya sehingga setiap kromatid merupakan kromosom baru.

5. Telofase
Kromosom yang telah berada di daerah kutub masing-masing makin lama makin menipis, kemudian berubah menjadi benang-benang kromatin yang tipis. Serabut gelondong lenyap, sedangkan membran inti dan inti mulai terbentuk kembali. Selanjutnya terjadi peristiwa pembagian inti (kariokinesis) dan sitoplasma terbagi menjadi dua bagian (sitokinesis). Masing-masing bagian mengandung satu nukleus yang memiliki 2n kromosom (diploid). Terbentuknya 2 sel anak yang mempunyai jumlah kromosom sama dengan induknya.
2.4 Sitokinesis
Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi dua melalui terbentuknya cincin kontraktil yang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengah sel. Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang akhirnya akan menghasilkan dua sel anak. Masing-masing sel anak yang terbentuk ini mengandung intisel, beserta organel-organel selnya. Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah di tengah-tengah sel. Tahap sitokinesis ini biasanya dimasukkan dalam tahap telofase. Hasil utama dari mitosis adalah pembagian genom sel awal kepada dua sel anakan. Genom terdiri dari sejumlah kromosom, yaitu kompleks DNA yang berpilin rapat yang mengandung informasi genetik vital untuk menjalankan fungsi sel secara benar. Karena tiap sel anakan harus identik secara genetik dengan sel awal, sel awal harus menggandakan tiap kromosom sebelum melakukan mitosis. Proses penggandaan terjadi pada pertengahan intefase, yaitu fase sebelum fase mitosis pada siklus sel. Setelah penggandaan, tiap kromosom memiliki kopi identik yang disebut sister kromatid, yang berlekatan pada daerah kromosom yang disebut sentromer. Sister kromatid itu sendiri tidak dianggap sebagai kromosom.














BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Siklus sel pada sel-sel organisme multiseluler yang eukariotik terjadi dua macam reproduksi sel. Yaitu pembelahan mitosis dan meiosis.
Pembelahan mitosis adalah pembelahan yang terjadi pada perbanyakan sel tubuh (sel somatis). Sel yang membelah secara mitosis akan menghasilkan dua sel anak yang masing-masing memilki sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan induknya. Pemebelahan mitosis melalui beberapa fase, yaitu profase, metafase, anafase dan telofase. Pada pembelahan ini terjadi pembelahan inti (kariokinesis) dan pembelahan plasma (sitokinesis). Pada makhluk hidup bersel banyak, mitosis merupakan mekanisme memperbanyak sel atau pertumbuhan. Sedangkan organisme bersel satu, mitosis merupakan cara bereproduksi.


















DAFTAR PUSTAKA

http://google.com/wikipedia/pengertian-mitosis

EA Special S v3.2

 Special S v3.2 :round_pushpin: 20/05/2021 :round_pushpin: Categori : EA :round_pushpin: Platform : MT4 Happy Trading, enjoy... Download...